me.mine. my fam. my man [luvluv]. my besfren. ice cream. yogurt. blueberry. outgoing :). cheerfull[kecuali klu lg patah hati hahahaa]. agak lemod. tp saia kuliah d efka :P
I miss you when something really good happens, because you are the one I want to share it with. I miss you when something is troubling me, because you are the one who understands me so well. I miss you when I laugh and cry because i know that you are the one that makes my laughter grow and my tears disappear. I miss you all the time, but I miss you most when i lay awake at night and think of all the wonderful times we spent with each other;for those were some of the best times of my life.
Secretly you have taken each broken piece of my heart from all those before you and put it together like a puzzle. Our troubled times were those of which my heart was not put completely together, but once the last piece was placed, that was when I realized I can't live without you. i really miss you.....
I promise you from this day forward you will never have to think of us not being together again. You have me forever..
akhir2 ini ntah knp, ak sering bgt marah2. Dkit2 ngomel. Dikit2 marah. its not gud. I know. but i really cant control it. i know, dr dlu ak jg antagonis n sinis orgny. i'm not proud of it actually. but now, its getting worse. Ak skrg bhkn bs terang2an nunjukin kesal sm org and sometimes it just because a small things that i should just let it. I hate my self rite now. i'm loosing it. i'm loosing my self. i really need a better anger management. i really need help rite mow i guess. i need to control this anger before it controls me and destroy my life.. i am so pathetic and full of anger. i'm so not proud with it. please help..
Mammae: membesar, tegang, areola dan papila hiperpigmentasi, kolustrum (+)
Abdomen:
Inspeksi: tampak membuncit sesuai usia kehamilan preterm,linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-).
Palpasi :
LI:FUT :teraba ½ pusat – proc. Xiphoideus
Teraba massa besar, lubak, noduler
LII:Tahanan terbesar di kiri.\
Bagian-bagian kecil di kanan
LIII :Teraba massa bulat, keras, floating
LIV :Tidak dilakukan pemeriksaan
TFU:28cmHIS: (-)
TBA:2325gr
Perkusi :timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal ; BJA : 150 x/menit
Genitalia : Inspeksi U/Vtenang
Inspekulo: Vagina : , tumor (-), laserasi (-), lividae (+) fluxus (+) tampak darah warna merah segar menumpuk di fornix posterior
Portio: MP, ukuran sebesar jempol kaki dewasa, tumor (-), laserasi (-), OUE tertutup, fluxus (+) warna merah segar sedikit merembes dari kanalis servikalis.
Lahir seorang bayi perempuan secara spontan dengan :
·BB : 2670 gram
·PB : 47 cm
·A/S : 7/8
Plasenta lahir lengkap dengan tarikan ringan pada tali pusat. Berat ±450 gram, ukuran 16x16x7,5 cm, panjang : 47 cm. Perdarahan selama tindakan ± 250 cc.
Dibahas suatu kasus multigravida, 34 tahun, kehamilan 32-34 minggu dengan plasenta previa. Pasien masuk dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 1 jam yang lalu pada waktu pasien sedang istirahat, membercaki 1 celana dalam, warna merah terang, tanpa rasa nyeri. Darah keluar spontan tanpa ada faktor pendahulu seperti riwayat trauma, berurut-urut pada dukun beranak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum ibu masih dalam keadaan baik, janin hidup letak kepala, floating. Dinding abdomen ibu lemas dan tidak ada kontraksi pada uterus. Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan kelainan pada vagina atau laserasi pada portio.
Semua hal ini sesuai dengan kepustakaan dimana gambaran klasik plasenta previa adalah perdarahan tanpa rasa nyeri, tanpa faktor pencetus, dinding abdomen lemas dan bagian terbawah anak masih tinggi.
Perdarahan pervaginam lainnya tanpa rasa nyeri sudah dapat disingkirkan dengan cara dilakukannya pemeriksaan dengan inspekulo (vasa previa dan laserasi jalan lahir) dan solusio plasenta (rasa nyeri tidak ada, dinding abdomen lemas, tidak ada riwayat berurut)
Pasien dilakukan perawatan secara ekspetatif. Pasien dirawat di kamar rawat dengan tirah baring, persiapan darahdi PMI, diberikan deksamethasone 6 mg tiap 12 jam selama 4 kali pemberian untuk pematangan paru dan diberikan antibiotika profilaks.
Perawatan secara ekspetatif pada pasien ini dilakukan karena:
1.Keadaan ibu yang masih stabil (vital sign dalam batas normal) dan perdarahan yang terjadi tidak banyak. (Hb. 11,3 gr%)
2.Belum ada tanda inpartu.
3.Janin hidup, BJA teratur dengan usia kehamilan yang masih jauh dari aterm (dengan taksiran berat janin 2325 gram).
Kemudian dilakukan pemeriksaan USG dan didapatkan hasil :
Janin tunggal, intra uterine, letak lintang, kepala.
Aktifitas gerak janin baik.
Biometri :
DBP : 7,9 mmFL : 6,3 mmHL : 5,6 mmAC : 30,1
TBA : 2000-2100 gramair ketuban : cukup
Plasenta di korpus belakang meluas ke bawah menutupi OUI
Kesan : Gravid 32-33 mgg + Plasenta previa totalis.
Diagnosis plasenta previa dengan ultrasonografi merupakan cara terpilih. Cara ini mudah, tepat dan aman buat ibu dan janin. Ketepatan mencapai 98% ditangan ahlinya.
Pada pemeriksaan cardiotokografi ditemukan tidak adanya kontraksi. Untuk itu pemakaian tokolitik disini belum perlu.
Perawatan ekspektatif pada pasien ini dapat dihentikan dan dilakukan terminasi persalinan jika ditemukan indikasi janin dan indikasi ibu. Jika dilakukan terminasi, cara terminasi kehamilan perlu mempertimbangkan :
·Jenis plasenta previa
·Banyak sedikitnya perdarahan
·Keadaan umum ibu
·Keadaan janin : hidup, gawat janin, meninggal
·Pembukaan serviks
·Paritas atau jumlah anak hidup
·Fasilitas penolong dan rumah sakit.
PLASENTA PREVIA
Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang letak abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadan normal plasenta terletak di bagian atas uterus.
Klasifikasi
Plasenta previa totalis apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
Plasenta previa parsialis apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
Plasenta previa marginalis apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
Plasenta letak rendah apabila letaknya abnormal pada segmen bawah uterus akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. Pinggir plasenta kira-kira 2-3 cm diatas pinggir pembukaan.
Frekuensi
Plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Dirumah sakit cipto mangunkusumo antara 1971-1975 terjadi kira-kira 37 kasus plasenta previa.
Etiologi
Mengapa plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diterangkan. Bahwasanya vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat mengakibatkan plasenta previa, tidaklah selalu benar karena tidaktidak nyata dengan jelas plasenta previa didapati pada paritas tinggi. Apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup seperti pada kehamilan kembar, plasenta yang letaknya normal akan memperluas permukaannya sehingga mendekati atau menutupi pembukaan jalan lahir.
Gambaran Klinik
Gejala utamanya adalah perdarahan tanpa alasan tanpa nyeri. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan berakibat fatal. Perdarahan berikut biasanya lebih banyak apalagi kalau dilakukan pemeriksaan dalam.
Darah berwarna merah segar, berlainan dengan solusio berwarna kehitam- hitaman. Sumber perdarahan adalah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinusmarginalis dari plasenta. Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena serabut otot SBR tidak mampu berkontraksi untuk menghentikan darah. Makin rendah letak plasenta makin dini perdarahan
Turunnya bagian terbawah janin akan terhalang. Pada plasenta previa totalis didapatkan kepala belum masuk pintu atas panggul, pada plasenta previa parsialis didapatkankepala mengolak kesamping, plasenta previa posterior kepala menonjol diatas simpisis, plasenta previa anteriorbagian terbawah janin sukar ditentukan.
Diagnosis
Setiap perdarahan antepartum curigai plasenta previa sampai terbukti bukan plasenta previa. Pada anamnesis didapatkan perdarahan setelah 22 minggu tanpa nyeri, tanpa sebab. Pemeriksaan luar didapatkan bagian terbawah janin belum masuk PAP dan sukar didorong kedalam. Inspekulo dapat melihat asal darah dari OUE.
Penentuan letak plasenta tidak langsung dengan cara radiografi, radioisotop, USG. Penentuan letak plasentalangsung denganperabaan fornik didapatkan lunak bila antara kepala janin terdapat plasenta, padat bila tidak terdapat plasenta dan pemeriksaan melalui canalis servikalis teraba kotiledon. Apabila kotiledon plasenta teraba segera jari telunjuk dikeluarkan dari kanalis servikalis. Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan perdarahan banyak.
Penanganan
Prinsip penaganan adalah setiap ibu perdarahan harus segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas transfusi dan operasi. Perdarahan yang terjadi pertama sekali jarang sekali menyebabkan kematian, asal sebelumnya tidak diperiksa dalam. Peradarahan berikutnya akan selalu lebih banyak daripada perdarahan sebelumnya.
Apabila dengan penilaian ternyata perdarahan yang telah berlagsung atau yang akan berlangsung tidak akan membahayakan ibu dan anak, kehamilan belum cukup 36 minggu atau taksiran berat janin kurang dari 2500 gram dan persalinan belum mulai dapat dibenarkan untuk menunda persalinan sampai janin dapat hidup di luar kandungan.
Penanganan pasif., pada kasus tertentu sangat bermamfaat untuk mengurangi angka kematian neonatus. Penderita dirawat di RS sejak perdarahan pertama, operasi dan transfusi harus bisa setiap saat. Anemia harus segera diatasi mengingat kemungkinan perdarahan berikutnya. Menilai perdarahan harus didasarkan pada pemeriksaan hemoglobin dan hematorit.
Memilih cara persalinan
Pada umumnya cara persalinan yang terbaik tergantung dari derajat plasenta previa, paritas dan banyaknya perdarahan. Beberapa hal lain yang harus diperhatikan ialah apakah pernah diperiksa dalam, atau sudah mengalami infeksi.
Plasenta previa totalis merupakan indikasi mutlak untuk seksio sesarea tanpa menghiraukan faktor-faktor lainnya. Plasenta previa parsialis pada primigravida sangat cenderung untuk seksio sesarea. Perdarahan banyak apalagi berulang juga harus di seksio sesarea.
Persalinan pervaginam dipertimbangkan pada multigravida dengan plasenta letak rendah, plasenta previa marginalis, plasenta previa parsialis dengan pembukaan >5 setalah dipecahkan ketuban. Bila tidak mengurangi perdarahan maka harus di seksio sesarea. Hindari persalinan lama dan sulit karena dapat bahaya bagi ibu dan janin
Tujuan pemecahan ketuban pada persalinan pervagainam:
•Bagian terbawah janin akan menekan plasenta dan bagian plasenta yang berdarah
•Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti renggangan SBR sehingga pelepasan plasenta dari segmen bawah rahim lebih lanjut dapat dihindarkan
Bila pemecahan selaput ketuban belum menghentikan perdarahan terdapat 2 cara untuk menekan plasenta:
•1. pemasangan cunam willett
•2. Versi Braxton Hicks
Kedua cara ini sudah ditinggalkan dalam dunia kebidanan mutakhir karena seksio sesarea lebih aman.
Seksio Sesaria
Dirumah sakit yang lengkap seksio sesaria merupakan cara terpilih. Nesbitt (1962) melaporkan 65% plasenta previa diselesaikan dengan seksio sesarea. Gawat janin atau kematian janin tidak boleh menjadi halangan untuk dilakukan seksio sesarea demi keselamatan ibu. Akan tetapi gawat ibu mungkin terpaksa menunda seksio sesarea sampai keadaannya dapat diperbaiki apabila fasilitas memungkinkan. Apabila fasilitas tidak memungkinkan jangan ragu-ragu untuk melakukan seksio sesarea jika itu satu-satunya tindakan terbaik.
Walaupun diakui bahwa seksio sesaria trasperitonealis profunda merupakan jenis operasi yang terbaik akan tetapi hendaknya jangan ragu-ragu untuk melakukan seksio sesaria korporalis apabila ternyata plasenta pada dinding depan uterus, untuk menghindarkan sayatan pada plasenta dan menghindarakan sayatan pada segmen bawah uterus yang biasanya rapuh dan dengan pembuluh darah besar besar dengan demikian menghindarkan perdarahan post partum.